Pentas Seni SMAN 5 Kupang: “Nada Tradisi Nusa Tercinta” Sajikan Keindahan Budaya Nusantara
Kupang, 21–23 Mei 2025 — Aula SMAN 5 Kupang kembali menjadi saksi semaraknya kreativitas dan kecintaan generasi muda terhadap budaya dalam acara tahunan yang sangat dinanti-nantikan, yaitu Pentas Seni Nada Tradisi Nusa Tercinta. Acara ini melibatkan seluruh peserta didik kelas 10 dan 11 yang menyuguhkan berbagai penampilan seni tradisional yang penuh warna, makna, dan kebanggaan terhadap kekayaan budaya Indonesia.
Acara dibuka secara resmi pada tanggal 21 Mei 2025 oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Bapak Imanuel Lakapu, S.Pd. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal melalui seni dan pendidikan. “Pentas seni ini bukan sekadar ajang hiburan, tetapi juga wahana pembelajaran dan penghargaan terhadap jati diri bangsa. Kita ingin anak-anak kita tumbuh menjadi generasi yang menghargai dan mencintai budayanya sendiri,” ujar beliau di hadapan seluruh peserta dan tamu undangan.
Keindahan Tradisi dalam Ragam Tari
Tema “Nada Tradisi Nusa Tercinta” menjadi panggung bagi beragam penampilan seni tari dari berbagai daerah di Indonesia. Dari hari pertama hingga hari terakhir, para siswa menunjukkan dedikasi dan latihan yang luar biasa melalui pertunjukan tari tradisional seperti Tari Caci dari Flores, Tari Likurai dari Timor, Tari Saman dari Aceh, Tari Piring dari Sumatera Barat, hingga Tari Kecak dari Bali. Setiap tarian dibawakan dengan penghayatan yang mendalam serta koreografi yang apik.
Yang paling mencuri perhatian adalah keberagaman pakaian adat yang dikenakan para penampil. Dengan balutan busana tradisional yang kaya akan warna dan ornamen khas daerah masing-masing, para siswa tampak anggun, gagah, dan penuh percaya diri. Warna-warna cerah berpadu harmonis dengan gemerlap aksesoris budaya, menciptakan suasana yang hidup dan menggugah semangat nasionalisme.
Partisipasi dan Antusiasme yang Tinggi
Keterlibatan peserta didik dalam kegiatan ini sangat tinggi. Mereka tidak hanya tampil sebagai penari, tetapi juga sebagai penata musik, pengatur cahaya, pembawa acara, hingga dokumentator. Setiap kelas diberi kesempatan untuk menampilkan karya mereka masing-masing, yang telah dipersiapkan selama berminggu-minggu melalui latihan intensif dan bimbingan dari para guru seni dan pelatih tari.
Para orang tua, guru, dan tamu undangan yang hadir pun tak henti-hentinya memberikan apresiasi melalui tepuk tangan meriah dan ekspresi kagum. Suasana di aula dipenuhi semangat dan kebanggaan, menyaksikan generasi muda yang tidak hanya kreatif, tetapi juga bangga menampilkan identitas budayanya.
Pentas seni ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga bagian dari pendidikan karakter yang dijalankan oleh SMAN 5 Kupang. Melalui kegiatan ini, siswa belajar tentang kerja sama, tanggung jawab, kedisiplinan, serta rasa hormat terhadap perbedaan budaya. Tema yang diangkat tahun ini secara khusus mendorong pemahaman dan kebanggaan terhadap kekayaan tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia.
Warisan Budaya yang Terus Hidup
Melalui Pentas Seni Nada Tradisi Nusa Tercinta, SMAN 5 Kupang sekali lagi membuktikan bahwa pelestarian budaya bisa dilakukan secara kreatif dan menyenangkan, terutama melalui generasi muda. Dengan semangat kebersamaan dan nasionalisme, acara ini menjadi simbol bahwa warisan budaya bangsa akan terus hidup dan berkembang di tangan para penerusnya.
Kegiatan ini pun menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk turut mengangkat dan merayakan budaya lokal dalam kegiatan pendidikan. Sebab, seperti yang ditunjukkan oleh siswa-siswi SMAN 5 Kupang, budaya bukanlah sekadar masa lalu, tetapi juga masa depan yang layak dirawat dengan cinta dan kebanggaan.
Dokumentasi: https://www.instagram.com/reel/DJ6cDpFzmoF/?igsh=MWZ2bXpwZnY2bjY0dA== https://vt.tiktok.com/ZShGFe9AQ/
https://vt.tiktok.com/ZShGLsX1s/ https://vt.tiktok.com/ZShGJp41s/ https://vt.tiktok.com/ZShsEorhc/ https://vt.tiktok.com/ZShgnGxHv/